Rachmawati

Lahir di Medan 5 Agustus 1973, menjalani karier sebagai guru sejak tahun 1999 selepas S1 dari Universitas Bengkulu. Sekarang bertugas di SMP Negeri 22 Kota Beng...

Selengkapnya
Navigasi Web

Berawal dari Pinggir Arena

(Bagian 3)

Akhirnya aku memperoleh pinjaman uang sebesar dua juta rupiah dari Rini temanku, dan uang itu aku gunakan untuk biaya keberangkatan suamiku ke Madiun, ke tempat orang tuanya.

Karena tak memungkinkan suamiku berangkat sendiri, akupun harus meminta ibu dan anak keduaku menemaninya berangkat. Sementara aku harus tetap bekerja dan menemani anak pertamaku yang masih harus sekolah. Jangan ditanya bagaimana rasanya hatiku melepas keberangkatan mereka. Apalagi aku juga harus berjauhan dengan anak keduaku yang masih berusia empat tahun.

"Mi, besok jam 9 pagi Abi dioperasi. Doakan lancar, ya?" SMS suamiku masuk ke gawaiku.

"Secepat itu, Bi?"

"Iya, Mi. Pelayanan ASKES disini sangat bagus. Baru kemaren siang Abi ke sini, hari ini langsung disuruh operasi."

"Alhamdulillah, Bi. Lalu, biayanya operasinya gimana, Bi?"

Karena baik aku dan suamiku sama sekali tidak ada persiapan untuk biaya operasi yang pasti sangat besar.

"Umi tenang, ya? Biaya operasi 4 juta ditanggung oleh ASKES, dan 4 juta lagi Bapak yang bayarin, mi."

"MasyaaAllah.. Alhamdulillah."

Aku benar benar terharu mendengar Penuturan suamiku.

"Ya sudah, Bi! Banyak banyak berzikir ya, Bi. Biar semua lancar. Umi minta maaf nggak bisa menemani abi."

Aku menangis sendiri, sedihku luar biasa, karena aku tidak bisa menguatkannya dan memberinya semangat disaat yang seharusnya aku ada disampingnya.

******

Perutku serasa mulas luar biasa, membuatku bolak balik ke WC guru, ketenangan hatiku benar benar buyar. Rasa cemasku sudah sampai ke ubun ubun. Hingga jam 12.00 siang, aku belum juga mendapatkan kabar apapun tentang suamiku. "Ya Allah, selamatkan suamiku, lancarkanlah operasinya." Kulafazkan doa berulang ulang untuknya.

"Mi, Alhamdulillah operasi abi lancar, abi baru aja sadar." Akhirnya aku menerima kabar dari suamiku.

Perasaanku langsung plong, seperti ada beban besar yang hilang dari dadaku.

******

Hari ini pembagian raport semester genap anak sulungku, dan aku tidak mau membuang kesempatan untuk mengambil rapor itu di sekolahnya, karena momen pengambilan rapor adalah momen dimana aku bisa langsung berkonsultasi dengan wali kelas anakku tentang bagaimana perkembangan anakku. Dan aku sangat bersyukur karena semuanya baik baik saja.

"Mas, kita lusa berangkat nyusul abi ya, nak?"

"Iya, Mi. Mas juga udah kangen sama Abi dan adek."

"Umi juga, mas. Udah dua bulan abi dan adek di sana."

"Kita naik apa ke sana, Mi?"

"Naik bis aja, mas. Umi nggak punya cukup uang kalau kita naik pesawat."

"Iya, Mi. Nggak apa apa, Mas mau kok."

Aku tersenyum, anakku memang hebat, dia selalu mengerti apapun kondisi orang tuanya. Kurengkuh tubuhnya dan kuusap kepalanya, lewat pelukan itu aku ingin mengatakan, bahwa aku sagat berterimakasih atas pengertiannya.

*****

Tiga hari dua malam dalam perjalanan, tidak membuatku lelah, karena akhirnya aku tiba di Madiun dan berjumpa kembali dengan suami dan anak keduaku, mereka menyambutku dengan penuh rasa rindu.

Kulihat kain gendongan tidak lagi menahan tangan suamiku yang patah. Dia terlihat sudah sehat walau sekali sekali rasa nyeri masih dirasakannya.

"Jadi, gimana kondisi abi sebelum dioperasi, bi?" Tanyaku.

"Tangan abi yang ketika diurut patah memang lurus mi, tapi bukan karena tulangnya nyambung, melainkan diantara tulang itu tumbuh daging baru, makanya tangan abi jadi panjang sebelah." Suamiku memberikan penjelasan berdasarkan hasil rongsen terbaru sebelum dioperasi. "Nah, ketika dioperasi, dokter harus mengikis daging yang sudah tumbuh tadi, setelah bersih barulah dipasang pen, agar tulang benar benar nyambung."

"Ya, Allah! itulah mengapa operasi abi begitu lama."

"Iya, Mi. Operssi berlangsung selama delapan jam."

"Ya udah, Bi. Yang penting abi sekarang udah sehat."

Senang sekali aku rasanya, akhirnya suamiku sembuh juga dari sakitnya yang berbulan bulan.

(Bersambung)

#TantanganMenulisHariKe-125

#TantanganGurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah, operasinya berjalan lancar..

29 May
Balas

Alhamdulillah

12 Jun

Alhamdulillah operasinya berhasil, semoga lekas sembuh

30 May
Balas

Alhamdulillah

12 Jun

Alhamdulillah operasinya berhasil, semoga lekas sembuh

30 May
Balas



search

New Post